KLASIFIKASI ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH
Kita telah memahami asal-usul dan sejarah listrik. Bahwasanya listrik sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam diri kita sendiri pun terdapat listrik.
Arus listrik dapat terbagi menjadi 2 yakni Arus kuat dan Arus lemah. Kita sebagai konsumen atau pengguna listrik tentunya harus mengetahui dan memiliki wawasan yang cukup mengenai dunia listrik. Mungkin untuk kalian, yang sedang kuliah di Jurusan Teknik Elektro, kalian dapat mempertimbangkan klasifikasi berikut dalam menentukan peminatan atau penjuruan dalam jurusan tersebut. Meskipun semuanya sama dalam satu rumpun elektro, namun pekerjaan antara kedua jenis peminatan ini cukup berbeda. Yuk simak perbedaannya berikut.
Arus kuat ialah suatu sistem atau instalasi kelistrikan yang memiliki nilai arus listrik yang cukup besar (kuat). Contohnya seperti pembangkit listrik (generator), transformator (trafo), gardu-gardu listrik, panel-panel listrik, motor listrik, kabel-kabel listrik berukuran besar, instalasi listrik di rumah-rumah dan berbagai peralatan listrik arus kuat lainnya.
Arus kuat yang biasa disebut dengan istilah "Elektro" ini sering dianggap sebagai suatu sistem kelistrikan yang menggunakan listrik dari tegangan menengah hingga tegangan tinggi. Maka dari itu, pekerjaan di bidang arus kuat cenderung lebih berat (lebih menguras tenaga), karena umumnya kabel-kabel dan peralatan yang dipakai pada listrik arus kuat berukuran besar.
Gambar 12. Rangkaian Elektronika
Sedangkan, Arus lemah adalah suatu sistem atau rangkaian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai arus yang kecil (lemah), Contoh peralatan listrik arus lemah adalah semua yang berhubungan dengan elektronika misalnya seperti komputer ataupun laptop, remote, radio, televisi, ponsel (hp), kamera dan masih banyak lagi yang lainnya.
Arus lemah juga dapat dikategorikan kedalam sistem kendali (control), automatisasi, seperti PLC, mesin CNC, HMI, instrumen, sensor-sensor, mikrokontroller, remote controller dan lain-lain. Arus lemah biasa disebut dengan istilah "Elektronika", karena biasanya berhubungan dengan listrik bertegangan rendah maka dari itu, pekerjaan di bidang arus lemah lebih ringan (tidak terlalu banyak menguras tenaga), karena umumnya menggunakan peralatan dan kabel yang berukuran kecil.
Jadi, jangan berkesimpulan bahwa bermain elektronika atau robotik itu tidak mengenal listrik. Namun, listrik juga berperan penting dalam komponen-komponen kecil tersebut.
Gambar 13. Lampu AC vs lampu DC
Namun terdapat sebuah pendapat bahwa arus kuat menggunakan tegangan menengah sampai tegangan tinggi, sedangkan arus lemah menggunakan tegangan rendah, pernyataan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Contohnya saja listrik yang digunakan di rumah-rumah menggunakan tegangan rendah sebesar 220V, namun ini dianggap termasuk dalam kategori arus kuat, begitu juga sebaliknya beberapa perangkat elektronika ada yang menggunakan tegangan listrik sampai 750V.
Pada dasarnya istilah arus kuat dan arus lemah ini sebenarnya berkembang di dunia industri, oleh karena itu, istilah ini masih menjadi suatu hal yang belum dapat dipastikan, kapan istilah ini mulai digunakan, siapa yang pertama kali menemukannya dan berapa batasan arus listrik pada arus kuat dan arus lemah. Semua ini masih belum ditemukan jawaban yang pasti. Meskipun terdapat beberapa perbedaan mengenai Arus Kuat dan Arus Lemah, namun hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk mahasiswa(i) atau calon mahasiswa(i) dalam menetapkan tujuan atas program studi atau peminatan yang akan digeluti dalam jurusan Teknik Elektro.
Sekian untuk artikel yang saya buat ini semoga bermanfaat. ^^
Komentar
Posting Komentar